Rabu, 21 Oktober 2015



PENYAKIT PARU RESTRIKTIF
Penyakit paru yang disebabkan karena gangguan di luar saluran nafas pada saat EKSPIRASI.
Macam –macam penyakit paru restriktif
1.      Pneumokoniasis
Pneumokoniasis adalah penyakit paru lingkungan yang disebabkan oleh inhalasi kronis debu inorganik ataupun bahan-bahan partikel yang berasal dari udara lingkungan atau tempat kerja. Yang menimbulkan pneumokoniasis kebnayakan adalah debu: asbes, silica, batu bara, beriluim, bauksit, besi/baja, dan lain-lain (Rahmatullah, 2007).
2.       Asbesitosis
Asbesitosis merupakan salah satu penyakit paru akibat paparan debu inorganic. Penyakit ini timbul merupakan respons paru berupa fibrosis/pneumonitis interstitialis sebagai akibat inhalsi debu (serabut) asbes. Paparan debu asbestos sering terjadi pada pekerja pabrik atau yang menggunakan peralatan yang mengandung asbestos. Sesudah seseorang terpapar debu asbestos, ada periode laten baru timbul perubahan pada saluran napas atau paru. Debu asbestos yang terhirup, akan terdeposisi di dinding bronkus (dari cabang bronkus utama sampai bronkiolus respiratorius dan alveoli). Makrofag akan memfagositosis debu berupa pembentukan fibrosis di dinding bronkus. Semakin banyaknya debu yang terpapar, semakin banyak debu yang tertimbun, maka reaksi jaringan amat hebat sehingga timbul penyakit kronis progresif. Gejala awal dari asbesitosis berupa sesak napas saat aktifitas dan batuk nonproduktif. Penyakit berkembang lanjut dan terdapat kelainan fisik berupa ronki basah di basal kedua paru dan pada keadaan lanjut terdapat jari tabuh. Tetapi perlu sedikitnya 10 tahun terpapar untuk menjadi asbesitosis (Rahmatullah, 2007).
3.      Atelektasis
Atelektasi adalah penyakit restriktif akut yang umum terjadi, mencakup kolaps jaringan paru atau unit fungsional paru. Atelektasis merupakan masalah umum klien pascaoperasi. Ateletaksis adalah ekspansi yang tidak sempurna paru saat lahir (ateletaksis neokatorum) atau kolaps sebelum alveoli berkembang sempurna, yang biasanya terdapat pada dewasa yaitu ateletaksis didapat (acovired aeletacsis) (buku ajar patologi II, Robins dan kumar)
4.      Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS) adalah istilah yangØ diterapkan untuk sindrom gagal napas hipoksemia akut tanpa hiperkapnea. Sindrom ini pertama kali diperkenalkan oleh T J Petty pada tahun 1967.ARDS adalah suatu kondisi yang ditandai oleh hipoksemia barat, dispnea dan infiltrasi pulmonary bilateral. ARDS menyebabkan penyakit restriktif yang sangat parah. ARDS pernah dikenal dengan banyak nama termasuk syok paruh, paru-paru basah traumatic, sindrom kebocoran kapiler, postoerfusi paru, atelektasis kongestif dan insufisiensi pulmonal postraumatik. Sindrom ini tidak pernah timbul sebagai penyakit primer, tetapi sekunder akibat gangguan tubuh yang terjadi. ARDS adalah bentuk penyakit paru yang menyeluruh yang menyebabkanØ beberapa variasi dari kondisi klinik, beberapa di antaranya adalah gangguan penyakit non paru. Jadi bukan penyakit primer. (Buku Ajar Patologi II, Robins dan Kumar) http://drugsaz.net/wp-content/uploads/2015/06/Acute-respiratory-distress-syndrome-ARDS.jpg